Pages

Monday, September 3, 2018

Haters Menjamur di Media Sosial, Apa Pemicunya?

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang aktif di dunia media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau platform lainnya pasti sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam komentar (positif ataupun negatif).

Namun dengan semakin banyaknya selebritas dan tokoh ternama (seperti tokoh politik) yang aktif di media sosial, makin banyak pula akun-akun haters bermunculan.

Menjamurnya akun haters di berbagai platform media sosial menjadi fenomena tersendiri di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Ambil contoh adalah ketika pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus 2018, di mana Presiden Jokowi tampil apik ketika mengendari motor gede (moge) layaknya di film aksi menuju Stadion Glora Bung Karno (GBK).

Di saat beberapa warga Tanah Air memuji penampilannya, tak sedikit pula orang mencibir aksi tersebut sebagai pencitraan hingga membohongi masyarakat (karena tak mungkin seorang Presiden bisa melakukan hal itu).

Ada pula akun media sosial yang mempermasalahkan pengibaran bendera China dan dinyanyikannya lagu kebangsaan negara tersebut di upacara penutupan Asian Games 2018.

Padahal sebelumnya, beredar pesan berantai yang mengingatkan agar tak ada yang meributkan pengibaran bendera dan lagu kebangsaan China di akhir penutupan Asian Games 2018.

Berikut isi dari pesan berantai tersebut:

Temen-temen Grup WA yang berbahagia, malam nanti saat Closing Ceremony Asian Games ke 18 tahun 2018, pada segmen (protokol) ketiga terakhir sebelum pemadaman api akan ada pengibaran bendera China dan pemutaran lagu kebangsaan China.

Bukan, bukan karena negara kita dikuasai Aseng, namun memang seperti itu adanya sebab tuan rumah Asian Games ke 19 tahun 2022 adalah Hangzhou, China.

Bendera dan lagu kebangsaan kita juga dikumandangkan di Incheon, Korea Selatan pada Closing Ceremony Asian Games ke 17 tahun 2014. Gak percaya? Google aja.

Pesan berantai di atas kemungkinan besar sebagai pengingat agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berkaca dari isu tersebut, apa yang membuat fenomena haters di media sosial ini tumbuh subur?

"Secara umum media sosial itu tempat orang mencurahkan perasaan, baik senang, sedih, susah dan lain-lain. Ketika perasaan satu orang disampaikan, orang lain akan mengikuti," jelas pakar media sosial Nukman Luthfie kepada Tekno Liputan6.com via sambungan telepon, Selasa (4/9/2018) di Jakarta.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3635925/haters-menjamur-di-media-sosial-apa-pemicunya

No comments:

Post a Comment