Pages

Monday, May 6, 2019

Yenny Wahid Sarankan Konsep Smart City Diterapkan di Ibu Kota Baru

Menurut Yenny, konsep smart city harus diterapkan. Sebab konsep ini memiliki ciri-ciri hyper connectivity, penggunaan teknologi internet of things dan big data untuk mengatur sistem yang berjalan, mulai dari pengolahan limbah sampai supply energi dan air.

Selain itu penggunaan teknologi juga harus diterapkan dalam monitoring dan pengelolaan berbagai aset publik.

"Kota baru nanti harus mempunyai lebih banyak lagi sistem transportasi yang ramah lingkungan, misalnya ada lebih banyak ride sharing, juga cash less system agar lebih efisien", kata Yenny.

"Juga diperlukan lebih banyak lagi taman-taman kota dan fasilitas ramah anak seperti taman bermain hijau, agar tumbuh kembang generasi mendatang lebih maksimal," tambah dia.

Data menunjukkan bahwa 70 persen warga dunia menempati 2 persen lahan bumi, terutama berpusat di perkotaan. Artinya ada persoalan besar menyangkut urbanisasi yang harus diatasi bersama.

"Jadi wacana pemindahan ibukota, kalau diletakkan dalam konteks pemerataan akses kesejahteraan, memang mutlak harus dilakukan," ucap Yenny.

Yenny mengambil contoh Palangkaraya. Dengan luas wilayah sekitar 2.400 km, yang terbangun baru sekitar 50 km. Sehingga, potensi lahannya masih sangat besar untuk menampung migrasi penduduk dari pulau Jawa.

"Selain itu Kalimantan sendiri adalah pulau yang tidak pernah terkena gempa, jadi stabilitas pemerintah sendiri bisa lebih terjaga," kata dia.

Wacana pemindahan ibu kota juga pernah dilontarkan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kala itu, Gus Dur mengusulkan Subang, Jawa Barat sebagai alternatif ibu kota.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/news/read/3958987/yenny-wahid-sarankan-konsep-smart-city-diterapkan-di-ibu-kota-baru

No comments:

Post a Comment