Liputan6.com, Kendari - Kepolisian masih mengejar provokator terjadinya perusakan dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan terbakarnya puluhan unit rumah warga dua desa di Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, penyidik sedang mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap pelaku pembakaran rumah dan penganiayaan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa tersebut.
"Prioritas menenangkan warga agar tidak terhasut informasi yang meresahkan. Polisi bekerja mengumpulkan bukti, termasuk mengorek informasi dari saksi yang menyaksikan peristiwa memilukan tersebut," kata Goldenhart di Kendari, Kamis 6 Juni 2019 seperti dilansir Antara.
Polisi menduga ada provokator yang menyulut bentrok di Buton. Dia lah yang harus bertanggung jawab atas bentrok antarwarga Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya.
"Setiap peristiwa pasti ada yang melatarbelakangi. Polisi dibantu masyarakat sedang merangkum bukti-bukti untuk mengungkap siapa oknum provokator dan pelaku pengrusakan rumah warga hingga pelaku penganiayaan yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia," ujar Goldenhart.
Ia menambahkan, personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk meredam konflik yang melibatkan warga dua desa di Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Sultra.
"Situasi sudah kondusif. TNI-Polri bersama pihak terkait bersinergi meredam keselahpahaman warga dua desa," kata Goldenhart.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto dan Danrem 143 Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dilaporkan masih berada di lokasi konflik yang berangsur kondusif.
https://www.liputan6.com/news/read/3984553/polisi-kejar-provokator-bentrok-di-buton
No comments:
Post a Comment