Pages

Thursday, September 6, 2018

Rupiah Melemah, Masyarakat Tak Perlu Panik

Denni menegaskan, pemerintah tidak bersikap santai menghadapi situasi ini. Pemerintah sangat mawas akan hal ini, dengan menguatkan koordinasi dengan otoritas moneter dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Juga tak kalah penting, Indonesia memiliki hubungan cukup baik dengan bank sentral negara lain seperti Jepang, China, Korea Selatan, dan Australia.

“Kita punya bilateral soft arrangement, jadi saat misalnya kita butuh dolar, kita bisa minta bank sentral negara-negara itu untuk mem-back-up, walaupun cadangan devisa kita saat ini ada USD 118 miliar,” jelas doktor ekonomi lulusan University of Colorado itu.

Pemerintah menahan harga BBM sejak tahun lalu demi menjaga daya beli masyarakat terjaga, termasuk dengan meningkatkan subsidi untuk solar serta efisiensi Premium oleh Pertamina.

Terkait fluktuasi nilai rupiah terhadap Dolar AS, Denni mengingatkan, bahwa sebagai negara pengekspor minyak dan beberapa komoditas lain, pemerintah juga mendapatkan mendapatkan windfall berupa kenaikan PNBP.

“Keuntungan ini antara lain digunakan untuk mensubsidi solar agar dapat menstimulasi produktivitas di bidang industri khususnya transportasi barang dan jasa,” paparnya.

Intinya, pungkas Denni, berkaca dari indikator-indikator ekonomi yang baik tadi, masyarakat tidak perlu panik. “Yang terjadi di dunia sana biarlah terjadi di sana, kita tetap saja fokus bekerja membangun bangsa,” katanya.

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/bisnis/read/3638776/rupiah-melemah-masyarakat-tak-perlu-panik

No comments:

Post a Comment