Pages

Thursday, October 4, 2018

Legenda Sniper TNI Tatang Koswara, Tembak Burung dengan Peluru Mantul Tiang

Tatang mulai masuk militer melalui jalur Tamtama di Banten pada 1966. Pada 1977-1978, Tatang beroperasi di Timor Timur.

Sniper terbaik ke-13 dunia itu berhasil melumpuhkan 49 lawan dengan 50 butir peluru saat perang melawan Fretelin dalam operasi di Timor Timur 1977-1978.

Saat itu, Tatang sengaja menyisakan 1 butir. Bila tertangkap, Tatang memastikan akan menembak dirinya sendiri dibanding jatuh di tangan lawan.

Karir Tatang di angkatan bersenjata diawali saat dirinya mendaftar sebagai prajurit Tamtama. Meski punya ijazah sekolah teknik (setara sekolah menengah pertama), Tatang melamar sebagai prajurit menggunakan ijazah sekolah rakyat, saat ini sekolah dasar.

Selang beberapa tahun, Tatang mengikuti penyesuaian pangkat sesuai dengan ijazah yang dimiliknya itu. Sebagai Bintara, Tatang ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif).

Tatang pun mengikuti berbagai pelatihan. Mulai kualifikasi Raider hingga Sniper. Tatang menggunakan sandi S-3 alias siluman 3.

Pada tahun 1974-1975, dia dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat. Saat itu, Indonesia belum punya yang namanya Sniper dan antiteror.

Akhirnya munculah ide dari perwira TNI buat melatih Sniper. Tatang dan 59 anggota TNI AD yang lain mendapat pelatihan dari Kapten Conway selama 2 tahun. Di sana mereka dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600, dan 900 meter.

Tatang juga dilatih bertempur melawan penyusup, melakukan kamuflase, melacak jejak serta menghilangkan jejak. Dari 2 tahun masa pelatihan dan dari 60 orang peserta, hanya 17 orang yang lulus. Tatang Koswara salah satunya.

Ilmu dan senjata yang ia dapatkan saat 2 tahun pelatihan bersama Kapten Conway membuat Tatang ditarik Kolonel Inf Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Cimahi untuk menjadi pengawal pribadi dan Sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977- 1978.

Dia mendapat 2 tugas saat berada di medan perang. Tugas pertama adalah melumpuhkan kekuatan musuh dan kedua, menjadi intelijen yang bertugas untuk masuk ke jantung pertahanan dan mengacaukan pertahanan lawan.

Lawan yang dihadapi Tatang pun bukan musuh yang lemah, tetapi adalah pasukan Fretelin yang punya kemampuan gerilya hebat dan tahu persis medan di Timor Timur. Misi yang ia jalankan ini adalah misi rahasia. Dia tidak boleh mengungkapkannya kepada orang lain. Bahkan, kepada istrinya sendiri. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/regional/read/3659500/legenda-sniper-tni-tatang-koswara-tembak-burung-dengan-peluru-mantul-tiang

No comments:

Post a Comment