Pages

Saturday, November 3, 2018

Misteri Watu Kelir, Batu Purba yang Mengalunkan Gamelan dan Tangisan

Liputan6.com, Kebumen - Sekitar pukul 08.00 WIB, kami bergegas berangkat ke Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Malam sebelumnya kami menginap di asrama kompleks Museum Geologi, Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI, Karangsambung, tempat tersimpannya batu purba yang barangkali paling tua di muka bumi.

Layaknya, mahasiswa Geologi, malam itu kami diajak berpetualang oleh Kepala UPT BIKK LIPI Karangsambung, Edi Hidayat. Ia memperlihatkan foto, video, sembari menjelaskan kawasan Cagar Geologi yang diklaim terlengkap di dunia ini.

Memberi kuliah di depan mahasiswa dengan rombongan wartawan tentu berbeda. Pertanyaan yang terlontar, lebih banyak bukan ke arah teknis, melainkan kisah, sejarah, dan cerita-cerita yang tak dibahas di ilmu kebumian.

Ada kisah menggoda soal salah satu situs batu purba berusia 80 juta tahun. Namanya, Watu Kelir. Letaknya di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, atau sekitar delapan kilometer arah utara tempat kami bermalam.

Konon ceritanya, di zaman baheula, kerap mengalun suara gamelan dari tempat ini. Masyarakat setempat menamai situs batu purba ini Watu Kelir lantaran di tempat itu memang ada batuan tegak mendatar sepanjang puluhan meter.

Bentuknya semacam kelir dalam pertunjukan wayang. Uniknya, berimpitan dengan Watu Kelir, ada batu-batu bulat yang mirip kenong atau perangkat gamelan.

Kelir, juga berarti pembatas atau tirai. Dalam cerita orang-orang kuno, Watu Kelir adalah batas duni fana dengan alam gaib.

Cukup mudah menemukan situs ini. Di jalan, ada sejumlah papan petunjuk. Hanya saja, saat mendekat ke situs, kami justru bingung.

Bukan karena tidak ada jalan. Sebaliknya, untuk mengarah ke Watu Kelir yang berada di Kali Muncar ada beberapa medan yang bisa ditempuh.

Satu jalan dapat ditempuh dengan meniti pematang sawah untuk sampai ke Kali Muncar. Risikonya, terperosok masuk ke sawah lantaran licin. Satunya lagi, tak melewati pematang sawah, tetapi lebih jauh.

Saat itu lah, kami bertemu dengan seorang warga Seboro. Namanya, Kasnan. Usianya kisaran 50-an tahun. Dia lah yang menunjukkan jalan paling mudah dan aman ke situs batu purba ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Menjelajah Kawasan Batuan Purba di Cagar Geologi Karangsambung

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/regional/read/3683706/misteri-watu-kelir-batu-purba-yang-mengalunkan-gamelan-dan-tangisan

No comments:

Post a Comment