Pages

Tuesday, December 4, 2018

Perubahan Iklim jadi Ancaman Maut Terbesar bagi Orang Miskin?

Liputan6.com, Warsawa - Di sela-sela berlangsung KTT Iklim di Polandia, pada Senin 3 Desember, Bank Dunia menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan bobot yang sama untuk mengendalikan emisi, dan membantu negara-negara miskin menghadapi "dampak buruk" dari perubahan iklim.

Bersama dengan dua lembaga rekanannya, Bank Dunia berencana untuk melipatgandakan investasi mereka untuk mengatasi perubahan iklim, menjadi sekitar US$ 200 miliar (setara Rp 2.864 triliun) pada periode 2021-2025.

Dikutip dari The Straits Times pada Selasa (4/12/2018), dana tersebut akan digunakan untuk mendukung upaya adaptasi terhadap suhu yang lebih tinggi, cuaca lebih liar, dan naiknya permukaan air laut.

"Kami hidup dalam kondisi normal baru di mana bencana lebih parah dan lebih sering," kata CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva.

"Kita harus memprioritaskan adaptasi di mana-mana, tetapi terutama di bagian dunia yang paling rentan," katanya, menunjuk ke wilayah Tanduk Afrika dan Sahel, wilayah pesisir dan negara pulau kecil.

Dari total US$ 100 miliar (setara Rp 1.432 triliun) yang direncanakan, Bank Dunia akan mulai mendistribusikannya pada pertengahan 2020. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk membangun umah, sekolah, dan infrastruktur yang lebih kuat dalam menghadapi perubahan iklim.

Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk mempersiapkan petani menghadapi perubahan iklim, mengelola air secara bijaksana, dan melindungi pendapatan masyarakat melalui jaring pengaman sosial, tambah Georgieva.

Bank Dunia mengatakan, uang itu juga akan meningkatkan prakiraan cuaca, dan menyediakan layanan informasi peringatan dini terhadap perubahan iklim bagi 250 juta orang di 30 negara berkembang.

"Perubahan iklim merupakan ancaman eksistensial bagi masyarakat termiskin dan paling rentan di dunia. Target baru ini menunjukkan betapa seriusnya kami mengambil isu ini," kata Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim dalam sebuah pernyataan.

Simak video pilihan berikut: 

Populasi Penguin Afrika yang menurun telah meningkatkan kepedulian masyarakat, karena habitat burung tersebut sedang dilanda oleh pasang naik yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/global/read/3799250/perubahan-iklim-jadi-ancaman-maut-terbesar-bagi-orang-miskin

No comments:

Post a Comment