Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan memeriksa pihak pengirim dan penerima form C1 dalam minibus yang diamankan di Menteng, Jakarta Pusat.
Pihak pengirim adalah Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga M Taufik, sementara penerima paket tersebut adalah Direktur Satgas Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Toto Utmo Budi Santoso. Nama tersebut tercantum dalam kardus berisi ribuan form C1 yang diduga palsu.
"Kita mintai keterangan di Sentra Penegakan Hukum (Gakkumdu), belum, makanya ini karena informasi awal datang dari kepolisian, iya karena proses dari BPN Prabowo Sandiaga itu apakah ada akan memeriksa keduanya," ujar anggota Bawaslu DKI Jakarta Puadi di Jakarta, Senin (6/5/2019).
Bawaslu bakal meminta keterangan pengirim dan penerima paket tersebut. Termasuk untuk mengkonfirmasi keaslian daripada dokumen C1 tersebut.
"Nanti proses yang dimintai keterangan itu maksud dan tujuannya untuk apa, kemudian yang menerima itu siapa, terutama yang lebih terpenting adalah tentang keberadaan C1 itu asli atau palsu," jelas Puadi.
Bawaslu juga bakal meminta bantuan KPU untuk mengkonfirmasi keaslian dokumen. Termasuk KPU tingkat kabupaten yang tertulis di dokumen.
Seperti diketahui total formulir C1 ada 2006 di kotak pertama dan 1761 di kotak kedua. Formulir itu berasal dari daerah di Jawa Tengah, seperti Grobogan, Karanganyar, Blora, Temanggung, Batang, Tegal, Cilacap, Brebes, Semarang, Sragen, Banjarnegara dan Boyolali.
"Apakah ada hologram di situ, nah ini kita masih dalam proses pendalaman kita belum bisa mendetailkan bahwa C1 itu hologram atau tidak," jelas Puadi.
Selain pihak penerima, pengirim, dan KPU, sentra Gakkumdu juga bakal memeriksa sopir minibus yang membawa paket tersebut. Dia adalah pengemudi taksi daring yang membawa surat tersebut.
"Nanti akan mengundang termasuk sopirnya juga yang bawa mobil itu akan dimintai klarifikasi kepolisian," kata Puadi.
https://www.liputan6.com/news/read/3959006/bawaslu-akan-periksa-pengirim-dan-penerima-dokumen-c1-diduga-palsu
No comments:
Post a Comment