Pages

Monday, June 3, 2019

Tarumpah Garut Sandal Menak, Tergeser Sejak Datang Sandal Lily

Liputan6.com, Garut Pernah mendengar atau mengetahui sandal 'Tarumpah'? Bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, tarumpah adalah salah satu bagian aksesoris kebanggaan pada masanya. Bahkan, konon dulu hanya kalangan menak dan bangsawan yang bisa memakai sandal ini, karena harganya yang cukup mahal.

Namun itu semua tinggal catatan sejarah, saat ini era kejayaan tarumpah tinggal kenangan. Jumlah peredaran sandal di beberapa galeri, toko pengrajin kulit Garut, bisa dihitung jari, sementara kedigdayaan sandal jenis lain semakin berkuasa.

Asep Mauludin, pemilik galeri kulit Garvis Leather, Sukaregang, Garut mengatakan, berkurangnya peminat sandal tarumpah memang sudah berlangsung lama, pakemnya model sandal yang terkesan jadul, diakui menjadi salah satu penyebab menurunnya hegemoni sandal tarumpah.

"Jika dulu orang tua kita pakai sandal tarumpah adalah kebanggaan tersendiri, tapi buat anak sekarang mana mau (pakai)," ujar dia dalam obrolan hangatnya dengan Liputan6.com, Ahad (2/6/2019) petang.

Menggunakan bahan kulit sapi pilihan, pembuatan sandal tarumpah, memang membutuhkan ketelatenan tangan pengrajin, salah sedikit bahan sandal sulit dibentuk sempurna.  "Memang harus pas (teliti) agar kualitasnya bisa terjaga," kata dia.

Tak mengherankan, ongkos produksi yang harus dikeluarkan pengrajin pun terbilang mahal, termasuk jika digabung dengan tingginya harga beli bahan kulit sapi.

“Minimnya (pesanan) bukan tanpa alasan, Karena bisnis di produk tarumpah dirasa belum menjanjikan,” kata dia.

Derasnya produk luar terutama sandal berbahan sintetis dan swallow dengan harga cukup murah, memukul deras peredaran tarumpah di pasaran, sehingga peminatnya kian hari semakin menyusut.

“Mahalnya bahan baku tak sebanding dengan harga jual tarumpah di pasaran, jika spek diturunkan untuk mengikuti standar harga pasar, otomatis kualitas menjadi berkurang,” papar dia. 

Asep mengatakan masa keemasan Tarumpah memang sudah lewat. Padahal dalam momen besar warga, seperti lebaran, tarumpah selalu menjadi buruan warga untuk memanjakan pijakan. “Dulu ada merek terkenal tarumpah namanya tiga roda, sekarang sudah tidak ada,” kata dia.

Namun meskipun demikian, munculnya tren model jadul alias jaman dulu pada model fashion saat ini, diprediksi bakal kembali mengangkat pamor tarumpah. “Lihat saja nanti,” ujar Asep.

Let's block ads! (Why?)

https://m.liputan6.com/regional/read/3982459/tarumpah-garut-sandal-menak-tergeser-sejak-datang-sandal-lily

No comments:

Post a Comment