Pages

Tuesday, June 4, 2019

Harga Minyak Menguat Usai Wall Street Melonjak

Liputan6.com, New York - Harga minyak menguat lebih dari satu persen. Penguatan harga minyak terjadi usai reli pasar saham global mendorong harga minyak Brent ke level terendah dalam empat bulan pada awal sesi.

Wall street menguat hampir dua persen atas permintaan China untuk berdialog dengan AS untuk menyelesaikan perang dagang.

Ditambah komentar dari ketua the Federal Reserve atau bank sentral AS Jerome Powell mendorong harapan penurunan suku bunga.

Harga minyak Brent naik 69 sen atau 1,1 persen ke posisi USD 61,97 per barel. Harga minyak tersebut turun ke USD 60,21 pada awal sesi, dan merupakan level terendah sejak 29 Januari. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 23 sen atau 0,4 persen menjadi USD 53,48.

Harga minyak memangkas kenaikan tajam dengan harga minyak berjangka WTI berubah negatif dalam sesi perdagangan. Hal ini terjadi usai persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik 3,5 juta barel pada pekan lalu menjadi 478 juta.

Diperkirakan pasokan lebih besar untuk bensin dan bahan bakar distilasi, berdasarkan data American Petroleum Institute (API).

Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan penarikan minyak mentah 800 ribu barel jelang laporan minyak mingguan dari the US Energy Information Administration (EIA).

"Tidak ada kekurangan persediaan minyak mentah. Kecuali kita melihat penurunan persediaan secara keseluruhan, harga minyak mentah dan produksi akan tetap di bawah tekanan,"ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (5/6/2019).

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3983647/harga-minyak-menguat-usai-wall-street-melonjak

No comments:

Post a Comment