Liputan6.com, Kendari - Bentrok antara dua desa di Buton pecah di momen Idul Fitri. Puluhan rumah terbakar dan dua orang meninggal. Kamis 6 Juni 2019, situasi mereda.
Personel gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pun bahu membahu meredam bentrok warga dua desa di Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Herry Goldenhart mengatakan, personel dari Polres Buton, Polres Kota Babau dan Kodim Buton dikerahkan untuk meredam bentrokantarwarga.
"Sejak tadi siang situasi sudah kondusif. TNI-Polri bersama pihak terkait bersinergi meredam kesalahpahaman warga dua desa," kata Goldenhart di Kendari, seperti dilansir Antara, Kamis 6 Juni 2019 malam.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto dan Danrem 143 Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto saat ini berada di lokasi bentrok tersebut.
Informasi awal yang dihimpun penyelidik, motif konflik yang mengakibatkan 87 rumah terbakar adalah sekelompok pemuda Desa Sampuabalo menggelar konvoi kendaraan bermotor serangkaian malam takbiran Idul Fitri memancing ketersinggungan warga Desa Gunung Jaya.
Kesalahpahaman warga dua desa berlanjut keesokan harinya atau seusai salat Idul Fitri hingga terjadi pembakaran puluhan unit rumah warga setempat.
"Kami imbau warga yang bertikai untuk menahan diri. Kepolisian, TNI serta pemerintah daerah terus berupaya membangun rekonsiliasi demi kepentingan dan keselamatan warga," kata Iriyanto tentang bentrok di Buton.
https://m.liputan6.com/news/read/3984537/meredam-bentrok-di-buton
No comments:
Post a Comment